Rabu, 26 November 2008

therapi oksigen (sebuah kenyataan tentang wewenang perawat yang diambil alih profesi lain )

Definisi
Therapi oksigena adalah pemberian terapi oksigen dengan konsentrasi lebih dari udara luar untuk mengatasi atau mencegah gejala dan tanda hypoxia.
Oxygen dapat diklasifikasikan meliputi elemen gas dan obat. Terapi oksigen adalah pemberian konsentrasi oksigen yang lebih besar dari pada udara ruangan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya hypoxemia . Oxygen dapat diberikan secara nasal cannula, mask, and tent.
Indikasi
Tubuh secara konstan mengambil oksigen dan mengeluarkan carbondioksida. Bila kadar oksigen di dalam darah turun, klien mungkin membutuhkan suplemen oksigen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan saturasi oksigen jaringan pada kondisi sakit atau injury. Beberapa kondisi yang membutuhkan terapi oksigen:
• Adanya gejala Hypoxemia : penurunan PaO2 dalam darah dibawah normal, PaO2 of < 60 torr or SaO2 of < 90%, atau PaO2 and/or SaO2 dibawah normal dengan gejala klinik spesifik.(1)
• situasi perawatan akut dengan suspect hypoxemia (1,3-6)
• trauma berat (5,6)
• Acute myocardial infarction (1,7)
• Short-term therapy atau intervensi operasi (eg, post-anesthesia recovery(5,8),
• Pembedahan hip (9,10))
• severe respiratory distress (e.g., acute asthma or pneumonia)
• chronic obstructive pulmonary disease (COPD, including chronic bronchitis, emphysema, and chronic asthma)
• pulmonary hypertension
• cor pulmonale
• Oxygen may also be used to treat chronic lung disease patients during exercise.
Kontraindikasi
Tidak spesifik terjadi kontaraindikasi akibat therapy oxygen. Oxygen tidak menimbulkan addictive dan menimbulkan efek samping bila digunakan sesuai indikasi. Komplikasi akibat terapi oksigen dapat terjadi seperti : Distres pernafasan, keracunan oksigen, dan absorption atelectasis . Untuk itu segera lapor bila menemukan gejala :
• anxiety
• cyanotic (blue) lips or fingernails
• drowsiness
• confusion
• restlessness
• slow, shallow, difficult, or irregular breathing
Perhatian dan/atau Kemungkinan komplikasi
• dengan PaO2 > atau = 60 torr, depresi pernafasan dapat terjadi secara spontan pada pernafasan klien dengan peningkatan PaCO2.(6,11-14)
• dengan FIO2 > atau = 0,5, absorption atelectasis dan/atau depresi ciliary dan/atau fungĂ­s leukosit dapat taerjadi. (12,15,16)
• pemberian oksigen harus sesuai dengan indikasi dan harus hati-hati untuk klien keracunan paraquat(17) dan klien yang mendapat bleomycin.(18)
• selama laser bronchoscopy, pemberian oksigen dengan dosis minimal untuk meghindari rasa terbakar pada intratracheal .(19)
• Bahaya kebakaran meningkat pada konsentrasi oksigen tinggi
• Kontaminasi bakteri berhubungan dengan nebulization dan sistem humidification .(20-22)
Masalah berhubungan dengan pemberian oksigen
• Konsentrasi oksigen tinggi(90-100%) yang diberikan kepada klien dala waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada pulmonary
• Konsentrasi tinggi juga menimbulkan collaps alveoli dengan ratio ventilasi dan perfusi menurun.
Batasan untuk Prosedur
Terapi Oxygen tidak hanya terbatas pada manfaat untuk mengatasi hypoxia pada klien anemia, dan dapat bermanfaat pada gangguan sirkulasi. terapi Oxygen tidak hanya sebagai terapi pengganti tapi juga meningkatkan ventilasi mekanik bila dibutuhkan support ventilasi.
Pengkajian yang dibutuhkan:
• pemeriksaan Pa O2 dan / atau saturasi O2 dengan metoda pemeriksaan invasive atau noninvasive, dan/atau adanya gejala klinik sebelumnya.
Hasil yang diharapkan:
• klien menunjukkan gejala klinik dan physiologi yang adekuat sebagai respon dari terapi oksigen.