1) Pemeriksaan Tingkat kesadaran : GCS : glasgow coma scale
1. Membuka mata
• Secara spontan 4
• Rangsangan suara 3
• Rangsang nyeri 2
• No respon 1
2. Verbal
• Respon verbal tepat 5
• Percakapan membingungkan 4
• Kata-kata membentuk respon tidak tepat 3
• Respon suara tak bermakna /mengerang 2
• Tidak ada respon 1
3. Motorik
• Melakukan perintah dg benar 6
• Mengenali nyeri lokal 5
• Menarik diri dari rangsang nyeri 4
• Fleksi 3
• Ekstensi 2
• Tak ada respon 1
2) Fungsi serebral
(a) Fungsi serebelum
Periksa cara berjalan, koordinasi telunjuk-hidung, nistagmus, dan disdiadokokinesis
(b) Fungsi ekstrapiramidal
Periksa cara berjalan. tonus. cari adanya tremor, bradikinesia dan gerak distonik.
(c) Lobus temporal
Periksa ingatan dan pemahaman bahasa, tuli,.
(d) Lobus parietal
Periksa pengenalan benda, tugas-tugas seperti berpakaian, menggunakan sikat gigi, menulis, membaca. dan aritmatika. Disorientasi,
(e) Lobus oksipital
Periksa ketajaman penglihatan dan lapang pandang (catatan pada kebutaan oksipital, maka refleks cahaya pada pupil akan utuh).
(f) Lobus frontal
Periksa fungsi mental luhur, sensasi penghidu. afek, refleks primitif (menggenggam, mencucu. refleks palmo-mental) Adakah disinhibisi dan/atau perubahan kepribadian, gangguan penilaian, penampilan dan kebersihan, gangguan afek, proses berpikir, fungsi motorik.
3) Fungsi bahasa dan bicara
Catat kualitas suara, termasuk volume dan nada. Kaji artikulasi , kelancaran, dan tempo bicara . Anjurkan pasien untuk mengulang kata dan kalimat setelah anda menyebutkan nama objek. Catat kemampuan pasien melaksanakan perintah selama pengkajian. Instruksikan pasien untuk menuliskan nama, ulang tahun, dan contoh kalimat yang anda sebutkan.
(a) Disartria
Merupakan gangguan artikulasi, irama bicara akibat kelemahan otot bicara. Dpat disebabkan oleh amiotropik lateral, paralisis psedobulbuler, MG, adanya iskemik pada nukleus motorik dari CN X dan CN XII
(b) Disfonia
Gangguan vokalisasi sehingga terdengar parau, adanya lesi pada CN X
(c) Afasia
Terbagi dalam beberapa kelainan yaitu :
AFASIA | PATOFISIOLOGI | EKSPRESI | KARAKTERISTIK |
Broca’s aphasia | Lesi motor korteks, area Broca | Ekspresi tidak fasih | Bicara lambat dan terputus-putus, pasien sulit untuk memilih dan mengatur kata. Nama, kata, dan pengulangan frase, menulis mengalami ganguan. Sukar untuk dimengerti secara komprehensif. |
Wernicke’s aphasia | Lesi hemisfer kiri di area Wernicke | Reseptif fasih | Kerusakan pendengaran secara komprensif yang menjadi isi pembicaraan. Pasien tidak peduli dengan defisit yang ada. Penamaan mengalami kerusakan yang parah |
Anomic aphasia | Lesi hemisfer kiri di area Wernicke | Amnesik fasih | Pasien tidak mampu menandai objek atau tempat. |
Conduction aphasia | Lesi pada fasiculus arcuate, yang mana menyambung dan mengirim pesan antara area Broca dan Wernickes | Sentral fasih | Pasien sulit mengulang kata, mengganti bunyi kata tertentu dengan kata yang lain (mis : dork diganti fork). |
Global aphasia | Lesi pada area frontal temporal | Campuran fasih | Lisan dan tulisan mengalami kerusakan yang parah : nama, pengulangan kata atau frase. |
Transcortical sensori aphasia | Lesi pada perifer Broca dan area Wernickes | Fasih | Kerusakan dalam penamaan dan menulis. Pengulangan kata dan kalimat lengkap. |
Transcortical motor aphasia | Lesi pada anterior, superior atau lateral area Broca. | Tidak fasih | Lengkap secara keseluruhan. Penamaan dan kemampuan untuk menulis rusak. Pengulangan kata dan kalimat lengkap |