Sabtu, 20 September 2008

Mengapa falsafah dan paradigma kurang menjiwai perawat kita ( Indonesia ) dalam bekerja

Latar belakang
Paradigma keperawatan adalah cara pandang dalam suatu ilmu yang menjadi landasan berfikir dalam penerapan asuhan keperawatan, Beberapa ahli mendefinisikan paradigma sebagai suatu pandangan yang fundamental tentang suatu persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan, adapun keperawatan sebagai cabang ilmu berdasarkan pada empat komponen yaitu : manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat sakit serta komponen yang terakhir yaitu lingkungan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis beberapa konsep dari beberapa ahli, menghubungkan paradigma keperawatan dengan filosofi keperawatan, dan bagaimana penerapan paradigma dalam layanan kesehatan.
Handerson mendefinisikan keperawatan sebagai kegiatan membantu individu untuk mendapatkan kemandirian dalam beraktivitas yang berkontribusi terhadap kesehatan atau proses penyembuhannya saja. Handerson mengkatagorikan aktivitas keperawatan kedalam 14 komponen kebutuhan dasar manusia, serta membagi peran perawat kedalam 3 peran yaitu : subtitutif ( melakukan untuk orang lain ) suplementari ( membantu untuk orang lain ), komplementari ( bekerja untuk orang lain ), dengan tujuan untuk membantu orang menjadi mandiri.
Dalam paradigma menurut Handerson terdapat 4 komponen, yang pertama adalah individu ( individu memiliki kebutuhan dasar yang merupakan komponen dari kesehatan, membutuhkan bantuan untuk mendapatkan kesehatan dan kemandirian atau meninggal dengan damai, pikiran dan tubuh saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, mempertimbangkan komponen bilogis ,psikologis, sosiologi dan spiritua )
Lingkungan merupakan tempat dimana individu mempelajari cara-cara unik untuk hidup, meliputi semua kondisi eksterna dan efeknya yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangannya. Dasar dari tindakan keperawatan adalah menyediakan kondisi yang memungkinkan pasien dapat menunjukkan aktivitas tanpa bantuan.
Kesehatan adalah kemampuan individu untuk berfungsi secara mandiri berdasarkan 14 komponen, perawat menekankan pada promosi, prefentif dan pengobatan penyakit. Kesehatan juga dipengaruhi oleh umur, latar belakang budaya, fisik, kapasitas intelektual dan keseimbangan emosi.
Keperawatan didefinisikan sebagai kegiatan membantu untuk sementara individu yang memiliki kekuatan, kemauan dan kurang pengetahuan dalam mencukupi satu atau lebih dari 14 kebutuhan dasar. Perawat menjadikan pasien utuh dan independen.

Konsep paradigma keperawatan menurut Roy terdiri dari konsep adaptasi, manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Adapun uraian dari konsep ini adalah sebagai berikut :
Adaptasi adalah respon positif terhadap perubahan lingkungan, Proses Dan Hasil individu dan kelompok yang menggunakan kesadaran akan dirinya, diri cerminan /pemantulan dan pilihan untuk menciptakan integrasi lingkungan dan manusia.
Konsep manusia biopsikososiospiritual yang berinteraksi secara konstan dengan perubahan lingkungan, meliputi individu sebagai penerima asuhan tidak hanya individu itu sendiri tetapi juga individu sebagai bagian dari kelompok, organisasi, komunitas dan lingkungan sosial sebagai Holistic Adaptif Sistem.
Konsep lingkungan melihat semua kondisi yang berkesinampungan dan saling mempengaruhi perkembangan dan perilaku manusia dan kelompok dengan mempertimbangan hubungan yang menguntungkan antara manusia dan sumber alam termasuk stimulus fokal, konstektual dan residual.
Konsep sehat direpresentasikan sebagai rentang sehat sakit. Konsep perawat untuk meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam 4 model adaptip (kebutuhan fisiologis, fungsi peran, konsep diri dan interdependensi) yang berkontribusi pada kesehatan, kualitas hidup dan dying dengan mengkaji perilaku-perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan adaptasi serta dengan melakukan intervensi untuk meningkatkan interaksi lingkungan.


Jean Watson berpendapat bahwa membuat landasan caring sebagai fokus sentral dari praktek keperawatan. Dalam teori Watson memandang 4 konsep utama sbb :
1. Manusia adalah seorang yang dihargai baik secara fisik, diawasi, terhormat, dipelihara, dipahami dan dibantu; di dalam suatu pandangan filosofis seseorang sebagai diri terintegrasi penuh dan fungsional. manusia dipandang sebagai lebih besar dari dan berbeda dengan yang lain.

2. Kesehatan
Watson percaya bahwa ada faktor lain yang diperlukan untuk mencapai definisi kesehatan menurut WHO. Dia menambahkan tiga unsur-unsur : mencapai tingkat yang lebih tinggi dari keseluruhan fisik, mental dan sosial. Mempertahankan fungsi adaptive-maintenance secara umum sehari-hari. Tidak adanya penyakit .

3. lingkungan / sosial
Menurut Watson memberi pengaruh secara terbuka terhadap manusia yang akan mencapai keselarasan. Sikap caring tidak diturunkan dari generasi ke generasi tetapi ditularkan melalui budaya profesi sebagai jalan / cara unik terhadap lingkungannya.

4. Ilmu perawatan
Menurut Watson“ Ilmu perawatan mempunyai kaitan dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, caring terhadap sakit dan penyembuhan. Fokusnya pada promosi kesehatan dan penanganan penyakit.

Betty Neuwmen
Teori newman berfokus pada upaya preventif sebagai intervensi primer keperawatan, yang terdiri dari upaya preventif primer, skunder dan tertier. Empat elemen utama dari neumen adalah manusia dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub sistem : fisiologi, psikologi, sosiokultural, spiritual dan perkembangan.
Lingkungan dipandang sebagai kekuatan internal dan eksternal disekitar manusia dan berinteraksi setiap saat.
Kesehatan dipandang sebagai kondisi yang sejahtera, definisi sejahtera adalah suatu kondisi dimana keseluruhan atau sebagian berada dalam kondisi yang harmonis.
Keperawatan dipandang sebagai profesi yang unik yang memperhatikan seluruh variabel yang mempengaruhi respon seseorang terhadap stressor. Keperawatan didefinisikan sebagai kegiatan membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mempertahankan kesejahteraan dan utamanya mencapai stabilitas klien termasuk intervensi keperawatan untuk mengurangi stressor.


Abdellah memandang manusia sebagai seseorang yang mempunyai kebutuhan fisik, emosional dan kebutuhan sosial. Individu dan keleuarga adalah penerima asuhan keperawatan, pasien digambarkan sebagai suatu justifikasi terhadap keberadaan keluarga.
Kesehatan menggambarkan suatu keadaan yang ekslusif dari penyakit. Abdellah tidak mendefinisikan tentang kesehatan tetapi meyatakan kebutuhan kesehatan secara menyeluruh adalah kondisi sehat pikiran dan tubuh sehingga keperawatan adalah suatu pelayanan yang komprehensif.
Lingkungan adalah tempat atau komunitas dari keberadaan pasien. Masyarakat termasuk ke dalam perencanaan kesehatan yang optimal di tingkat lokal, propinsi, nasional, dan internasional.


Falsafah keperawatan harus dipahami oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Terjadinya prilaku dan sikap perawat yang tidak mencerminkan falsafah dipengaruhi disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1.tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata disetiap institusi ataupun wilayah indonesia
2.kurang kuatnya landasan sistem pendidikan keperawatan di indosesia
3.tidak adanya sistem seleksi berdasarkan peminatan sehingga kesadaran perawat kurang.terasah mengenai apa itu falsafah keperawatan sehingga menganggap pekerjaan perawat sebagai pilihan kedua bukan panggilan spiritual dan hati
4.sistem pemerintahan dan organisasi profesi yang kurang jelas dalam pembuatan kebijakan


ditulis oleh : M judha S.Kep Ns ( berdasarkan hasil diskusi kelompok II(B) prog S2 sp med.bedah Mahasiswa Universitas Indonesia )